SMKN 2 Cikarang Barat Beri Keringanan pada Siswa Tak Mampu

BEKASI- Jumlah Siswa lulusan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kab Bekasi yang berminat melanjutkan pendidikannya ke SMKN 2 Cikarang Barat setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.
Pasalnya menurut informasi lulusan sekolah ini mudah mendapakan pekerjaan pada perusahaan atau di tempat lain karena rata rata lulusannya sudah memiliki ketrampilan, pun bila melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi juga tidak kalah mutu dengan lulusan sekolah lanjutan lainnya yang sederajat.

Selain mengalami peningkatan pada mutu dan prestasi siswa lulusannya, sarana dan prasarana gedung dan lingkungan pendidikan sekolah tersebutpun setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Menurut pemantauan Ptroli Bangsa baru baru ini, berkenaan dengan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2010/2011 SMK ini juga tampak sibuk dengan pembangunan beberapa ruang kelas dan ruangan guru dengan pembangunan gedung aula sekolah. Secara bersama-sama 3 (tiga) kegiatan pembangunan yang didanai dari APBD Kab Bekasi sedang dilaksanakan.
Pembangunan tersebut memperlihatkan tingginya perhatian pemerintah terhadap sekolah ini, yang diharapkan dapat memberikan pelayanan pendidikan yang baik terhadap masyarakat Kab Bekasi Bekasi. Dengan demikian sekolah yang terkenal dengan jurusan Tehnik Informatika ini setiap tahunnya layak dibanjiri oleh peminat karena dari segi mutu pasilitas sekolah, prestasi dan kwalitas siswa lulusannyapun selalu meningkat.

Menurut hasil wawancara Patroli Bangsa beberapa waktu lalu dengan Asep, Kepala sekolah SMKN 2 Cikarang Barat yang didampingi beberapa Wakil Kepsek dan anggota Komite Sekolah di Ruang Tamu SMK 2 Cikarang Barat beberapa saat usai melaksanakan rapat komite dengan para orang tua siswa RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) Tahun Ajaran 2010/2011 terkait dengan kewajiban- kewajiban para siswa baru RSBI.
Asep mengatakan, “peran serta para orang tua siswa baru RSBI SMKN2 Cikarang Barat masih sangat diperlukan khususnya, bagi para orang tua siswa baru masih harus turut serta membantu dengan sumbagan awal pendidikan pada tahun ajaran baru ini, biaya yang dibutuhkan sekolah ini untuk menyelenggarakan pendidikan RSBI memang besar, seperti biaya untuk pembayaran biaya pemakaian listrik setiap bulannya sangat besar, penambahan daya listrik karena penambahan ruang kelas RSBI, pemasangan trafo untuk penambahan daya dikarenakan daya listrik yang dibutuhkan besar sekali, hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan arus listrik untuk ruangan belajar yang dilengkapi dengan AC dan Komputer, pengadaan komputer dan pengadaan sarana-sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan oleh sekolah ini” paparnya Asep.

Masih dilingkungan SMKN 2 Cikarang Barat, orang tua siswa yang turut serta mengikuti rapat komite menngatakan, melalui Rapat komite telah disepakati setiap siswa baru RSBI Tahun Ajaran 2010/2011 berkewajiban menyumbang sebesar Rp 5.000.000,- terkecuali bagi siswa yang tidak mampu, bagi yang tidak mampu tidak diwajibkan untuk mebayar sumbangan. Orang tua siswa yang mengaku sebagai petani tersebut mengaku sumabangan sebesar lima juta tersebut dirasakan sangat berat “tapi demi anak akan saya cobalah. Tadi saat rapat disampaikan bagi para siswa miskin atau tidak mampu akan diberikan keringanan dengan syarat bawa surat keterangan warga tidak mampu dari RT/RW dan Desa. Kalau itu benar dilaksanakan berarti anak saya boleh ikut sekolah” Kata orang tua siswa tersebut penuh harap (sepmi)