Pungutan Di SMPN 3 Cirebon Memberatkan Orang Tua

CIREBON - Penerimaan siswa baru (PSB) untuk tahun ajaran 2009 – 2010 di Kota Cirebon diduga banyak penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum tertentu . Padahal Pemerintah telah menginstruksikan bahwa sekolah dalam penerimaan siswa baru tidak diperkenankan untuk memungut biaya apapun, namun kenyataannya berbeda dengan dilapangan
Seperti yang terjadi disekolah SMPN 3 Kota Cirebon, siswa diwajibkan membayar uang sebesar RP.417.000 untuk keperluan pembelian baju batik , kaos olahraga , topi dan dasi yang telah disediakan oleh pihak sekolah . Namun jumlah uang yang dipungut tersebut menurut dugaan banyak pihak tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya . Bahkan menurut perkiraan hanya mencapai Rp.200.000 saja.
Seperti pengakuan salah seorang orangtua siswa yang minta namanya untuk dirahasiakan mengaku bahwa ketika mendaftarkan anaknya masuk disekolah SMPN 3 ia merasa kaget karena disuruh harus membayar uang sebesar Rp.417.000 untuk keperluan pembelian baju batik , kaos olahraga , topi dan dasi tapi menurut dia uang yang dipungut tidak sebanding dengan harga pakaian tersebut, katanya kepada Patroli Bangsa.
Dan ketika hal ini akan dikonfirmasi Kepala sekolah, Ani Rusnaeni M.Pd, namun sedang tidak berada ditempat, kenudian Patroli Bangsa diterima oleh salah satu guru bernama Abdul Rozak .Spd yang juga sebagai Pembina dalam penerimaan siswa baru mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui masalah pungutan tersebut.
Namun ketika didesak akhirnya Abdul Rozak mengakui bahwa sekolah telah memungut uang dari orang tua siswa untuk keperluan pembelian baju batik , kaos olahraga , topi dan dasi, tapi anehnya abdul Rozak mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui jumlah uang yang dipungut oleh pihak sekolah terhadap orang tua siswa.(oppu)