Evi, 13, salah satu peserta UN SMP di Kota
Yani, siswa SMPN 6 Kota Bogor kelas IX mengaku sempat grogi saat menjawab soal, apalagi lagi, ada beberapa temannya yang mendapatkan bocoran kunci jawaban soal UN. "Awalnya santai saja, biar tidak grogi, tapi begitu dengar ada teman yang dapat bocoran jawaban jadi tidak percaya diri, karena sudah lama mempersiapkannya dengan belajar. Jadi ragu dan bingung jawabnya," jelasnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Bogor, Oman Rohman Widya mengatakan kunci jawaban yang beredar tidak benar dan hanya isu yang membuat siswa terpengaruh. Ia mengimbau kepada siswa untuk fokus dan percaya dengan diri sendiri dalam menjawab soal.
"Siswa tidak harus cemas atau bingung dengan adanya isu serangan fajar. Siswa harus tetap fokus dan percaya diri," ujarnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bogor, Aim Halim Hermana, bahwa peredaran kunci jawaban itu tidak benar dan pihaknya belum menerima laporan terkait adanya indikasi penyelewengan dan penyebaran kunci jawaban soal.
"Kami belum mendengar dan menerima laporan tentang adanya bocoran soal, yang jelas berdasarkan pemantauan di lapangan semua berjalan lancar dan aman. Jikapun ada, kami imbau siswa untuk tidak mempercayai karena itu perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab," ujarnya saat melakukan sidak ke sejumlah sekolah.
Ketua Tim Pemantau Independen (TPI) UN Kota Bogor Bibin Rubini mengaku hari pertama pelaksanaan UN belum ada indikasi penyelewangan atau penyebaran kunci jawaban via sms. Bibin mengatakan, yang ada adalah indikasi kesalahan teknis. Seperti soal yang tidak bisa dibaca oleh peserta UN dan ada halaman yang tidak lengkap namun, kesalahan-kesalahan teknis tersebut bisa diatasi oleh panitia dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).
"Hingga saat ini, semua indikasi adanya penyelewengan UN itu bisa diatasi oleh kami dan Disdikpora," jelasnya. (mi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar