SULSELBAR - Meyusul kian merebaknya issu pemotongan tunjangan guru di Lingkungan SDN Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, wartawan SKU Perintis Nusantara yang sengaja diturunkan ke lapangan untuk melakukan kegiatan investigasi akhirnya menemui jalan buntu.
Pasalnya, pihak kepala SDN Laikang sendiri, Firdaus, S.Pd yang telah berusaha ditemui oleh wartawan di ruang kerjanya tidak pernah berada di tempat. Sementara itu, tak seorang pun tenaga pengajar di sekolah tersebut yang bersedia memberikan informasi seputar kepemilikan nomor telefon selular kepala sekolah bersangkutan.
Meski demikian, salah seorang dewan guru yang keberatan disebutkan identitasnya sama sekali tidak memungkiri adanya dugaan pemotongan tunjangan yang dilakukan oleh pihak kepala sekolah.
Dalam Keterangan Persnya guru bersangkutan bahkan menyebut “pemotongan tunjangan tersebut merupakan instruksi dari Dinas Pendidikan Nasional Kota Makassar dan sejumlah pihak terkait lainnya”.
Sampai sejauh ini, dia sendiri telah berulangkali diminta pihak kepala sekolah agar dapat menyetorkan sebagian tunjangannya, untuk disetor ke Dinas Pendidikan Nasional Kota Makassar. Beruntung, dia dapat berkelit “kalau uang tunjangan tersebut akan digunakannya untuk biaya pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.”
Informasi lain yang berhasil dihimpun wartawan di lapangan menyebutkan “dalam sebulannya, masing-masing guru diwajibkan menyetor potongan tunjangan senilai Rp. 1.800.000,- yang dikalikan delapan orang guru.
Kondisi ini kian diperparah dengan terjadinya keterlambatan proses pencairan tunjangan untuk triwulan pertama yang baru akan dicairkan pada bulan April mendatang. Namun satu hal yang patut disyukuri, sebab tunjangan mereka akan dicairkan bersamaan dengan tunjangan triwulan kedua.
Berbeda dengan tahapan pencairan beberapa bulan sebelumnya, pada pencairan bulan April mendatang pihak dewan guru dijadwalkan bakal menerima tunjangan sebesar Rp. 6.500.000 per orang.(fadly syarif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar